Cinta Dan Kebahagiaan Dalam Pernikahan

Pernikahan adalah kesatuan permanen cinta antara seorang pria dan seorang wanita. dalam kitab suci tiap - tiap ajaran agama pasti tertulis bahwa Tuhan membuat wanita dari pria sehingga dapat menjadi pendamping dan penolong baginya. Sebuah pendamping yang akan mendorong, dukungan, menghormati, mencintai dan meneguhkan dia. Ia pada gilirannya harus mempunyai komitmen untuk menjadi pelindung, penyedia dan penolong baginya dalam segala hal.

Ketika suatu pasangan telah jatuh cinta dan memasuki jenjang pernikahan itu harus dilandasi dengan tujuan yang suci. Artinya baik calon suami maupun calon istri harus mengalami dan atau merasakan serta memiliki kasih murni dari hati masing - masing saat mereka akan dan telah bersama serta berusaha untuk melembutkan dan meningkatkan karakternya masing - masing untuk membuat pernikahan menjadi semakin lengkap.

Cinta adalah hubungan antara dua manusia yang saling melengkapi dan saling membutuhkan dengan kemudian dilandasi oleh aspek terpenting dari eksistensi manusia seperti perasaan sabar, baik hati dan tidak cemburu atau sombong, tidak mencari kepentingan sendiri, tidak cepat marah , menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu dan lain sebagainya.

Komitmen pernikahan tanpa keraguan kemudian meliputi: cinta, persatuan, rasa hormat dukungan tanpa syarat dan kesetiaan. bagaimana dengan S**s...? Apapun , dimanapun , kapanpun , serta bagaimanapun itu tidak termasuk dalam kategori mencintai dan bukanlah aspek yang paling penting dari pernikahan. karena hal tersebut lebih dimaksudkan untuk prokreasi dan itu adalah ungkapan cinta bersama, yang merupakan sumber kepuasan dan salah satu cara untuk memperkuat hubungan pernikahan.

Cinta antara pasangan harus meningkatkan keadaan kebahagiaan satu sama lain. Para suami sebaiknya membantu istri tumbuh di semua aspek pengembangan pribadi. Masing-masing harus mengelola , memahami , mengerti , memberi kesempatan , kebebasan dan memuaskan satu dengan yang lain dengan tidak harus kehilangan identitas masing-masing.

Sebagai pasangan dalam hubungan pernikahan memahami dan menerima masa lalu yang ada pada mereka adalah sangat berarti untuk membantu menetapkan harapan yang realistis dan memiliki sikap yang sangat positif terhadap satu sama lain sehingga dapat memupuk cara yang valid dan berhasil dalam beradaptasi dengan kehidupan suami-istri.

Seorang pasangan harus membuat kebiasaan berkomunikasi sesering mungkin pada semua permasalahan dengan terbuka untuk meningkatkan kualitas hubungan mereka. jika kemudian terjadi perbedaan argumen dan kesalahpahaman hendaknya diselesaikan melalui cara yang positif dan komunikasi yang baik serta permintaan maaf dan saling memaafkan.

Banyak orang menyebut pernikahan sebagai moment terbaik dalam kehidupan yang manusia jalani di dunia ini dengan meningkatkan dan menghargai nilai perasaan cinta dari waktu ke waktu, karena, ketika sebuah pasangan mengorbankan diri dan hati mereka menjadi satu dalam tujuan, keberadaan dan kasih sayang. Hasilnya tidak diragukan lagi menghasilkan kebahagiaan sejati, cinta sejati dan kebahagiaan di sini di bumi tercinta ini.



Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates